GORESAN HATI: Perioritas Utama Menjauhi Larangan Allah swt

Makassar, muisulsel.com – Dalam Syariat Islam ada dua kewajiban yang harus diagungkan, pertama adalah keberadaan syiar Allah swt, dan kedua adalah menghindari larangan Allah swt.

Terkait larangan-larangan Allah tersebut, dalam kitab Riyadhussholihin karangan Imam an Nawawi Rahimahullah menyebutnya dengan kata hurumaatillah yang bermakna larangan-larangan Allah yang wajib dihindari.

{وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّه} [الحج: 30]

Demikianlah (petunjuk dan perintah Allah). Siapa yang mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah (ḥurumāt) lebih baik baginya di sisi Tuhannya.

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini menyatakan bahwa hurumatillah bermakna menjauhi segala kemaksiatan dan hal-hal yang haram. Dan, jika ia tetap melakukannya, sungguh ia telah melakukan dosa yang besar bagi dirinya sendiri.

Menghindari larangan Allah, mestilah menjadi prioritas dalam hati dan pikiran. Hal itu sebagai wujud dan bukti, terjawantahkannya rasa jujur dalam keimanan seseorang.

Sebagian orang ada yang menyepelekan larangan-larangan Allah. Mereka berasumsi mengikuti nafsunya bahwa di hari-hari lain masih akan ada waktu bagi dirinya untuk menebus kesalahan-kesalahannya itu.

Pandangan orang-orang seperti ini lupa bahwasanya ajal dan malaikat maut senantiasa akan datang pada setiap detik dalam kehidupan seorang manusia. Rencana memperbaiki diri boleh jadi sirna dan tak pernah terwujud seiring datangnya ajal.

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam Madarijussalikin Baena Manazili Iyyaka Na’budu Waiyyaka Nastain menempatkan sikap menghindari larangan Allah Swt di hati dan pikiran sebagai salah satu pencapaian spiritual tertinggi, diantara maqam dan tingkatan suluk menuju Allah swt.

Beberapa contoh larangan yang harus dihindari terkait kehidupan sehari-hari manusia, seperti sabda Rasulullah saw:

لا تَحَاسَدُوا، وَلا تَنَاجَشُوا، وَلا تَبَاغَضُوا، وَلا تَدَابَرُوا، وَلا يَبعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْع بَعْض، وَكُونُوا عِبَادَ الله إخْوَانًا

Jangan saling dengki, jangan tambahi harga barang agar yang lain tidak bisa beli, jangan saling memurkai, jangan membeli barang yang ditawar pihak lain, jadilah hamba Allah swt yang saling bersaudara

Bila larangan Allah tidak ditakuti dan tidak dihindari, status taqwa dan derajat taqwa seseorang itu akan semakin melemah.

Mari kita hadirkan rasa taqwa ini dengan pertama-tama berupaya keras dan sungguh-sungguh menjauhi larangan Allah swt. (ISR)

صباح الخيرات والإيمان

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.