Prof Dr KH Abustani Ilyas, MA (Ketua Bidang Dakwah MUI Sulsel)
Makassar, muisulsel.or.id – Manusia pada dasarnya adalah makhluk surga, maka sudah sepatutnyalah ia kembali kepada asalnya, kendati pun harus dengan semangat berjuang.
Perjuangan untuk akhirat yang kekal abadi ini haruslah diperjuangkan. Ia ibaratnya seorang manusia yang telah menempuh sebuah perjalanan jauh, dan pada saatnya ia harus kembali ke rumahnya walaupun ia harus menempuh perjalanan yang jauh dan banyak kelok-keloknya.
Allah Swt telah menyatakan dalam Alquran-Nya bahwa sungguh manusia itu telah diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan lainnya.
Ayat ini menerangkan bahwa sebagai manusia, bentuk penciptaan kita adalah yang terbaik di antara semua makhluk, dan setelah diciptakan dalam bentuk yang paling terbaik manusia pun di tempatkan pada posisi yang terbaik pula yaitu syurga yang penuh kenikmatan.
Namun, walaupun manusia makhluk sempurna dan tempatnya di syurga, tetapi apabila ia berbuat maksiat maka tentulah ia harus dibersihkan dulu di neraka, sebab di syurga kita tak akan menjumpai manusia yang masih berlumuran dosa.
Agama memberikan kebebasan kepada kita umat manusia untuk berjuang dan mencari rezeki Allah, baik itu harta, perhiasan dan lain-lainnya, tetapi harus diingat bahwa aturan dan syariat tetap di tegakkan. Hal ini agar supaya apa yang betul-betul kita perjuangan di dunia ini mendapat ridha dari Allah SWT.
Jangan sampai karena kita di sibukkan dengan mencari harta, mengejar-ngejarnya tanpa kenal panas dan tanpa kenal hujan dan bukannya ia bersahabat dan berdamai dengan harta itu, tapi justru karena hartanya itulah yang menjadi lawan bagi dirinya dan menjadi bahan siksa bagi dirinya.
Ibnu Umar RA berkata yang diriwayatkan oleh imam Bukhari jika engkau berada di waktu sore maka janganlah menunggu waktu pagi, begitupun sebaliknya jika engkau berada di waktu pagi maka janganlah menunggu waktu sore. Ambillah kesempatan itu selagi engkau masih sehat sebelum datang waktu sakitmu, dan manfaatkanlah waktu hidupmu sebelum datang waktu kematian.
Selengkapnya bagaimana perjuangan menuju akhirat ini dapat dilihat pada video berikut ini.
Kontributor: Nur Abdal Patta
