Andi Fadhil Andi Aderus, Lc MH (Anggota PKU MUI Sulsel)
Makassar, muisulsel.or.id – Mengapa hal-hal yang diajarkan oleh Rasulullah Saw bisa terjaga dan sampai kepada kita sebagaimana yang diajarkan olehnya? salah satu jawabannya adalah karena disiplin dalam konsep keilmuan begitu terjaga, sebagaimana dijaga oleh para ulama-ulama sejak dahulu hingga saat ini.
Sahabat pun berbeda-beda level keilmuannya. Ada yang menonjol di bidang hapalan, ada yang menonjol di bidang keilmuan, atau ada yang menonjol di bidang strategi perang.
Maka dengan demikian, sahabat yang memiliki keilmuan yang diatas rata-rata sahabat yang lain, maka mereka pun menurunkan ilmu yang di dapatnya dari Rasulullah kepada generasi berikutnya, yakni generasi tabi’in.
Lalu dari generasi tabi’in ini mengajarkan keilmuan sesuai yang didapatkan oleh generasi sebelumnya. Sehingga dari tabi’in ini menurun ke generasi tabi’ tabi’in hingga kepada para ulama-ulama terdahulu hingga ulama zaman sekarang.
Dari generasi-generasi inilah sanad keilmuan yang terjaga, hingga para guru kita menerima ilmu tersebut dari sanad-sanad yang jelas dan mata rantai tersebut sampai kepada Rasulullah Saw.
Contoh yang diambil dari kejelasan sanad diatas adalah seperti di Universitas Al-Azhar Mesir, saat seseorang akan diuji untuk menjadi seorang mufti Mesir. Maka terlebih dahulu akan ditanyakan dari ia memperoleh sanad keilmuannya, kitab apa yang telah dikhatamkannya di hadapan gurunya tersebut serta berapa lama ia mempelajari kitab tersebut dari sang guru.
Hal ini sangat dijaga Universitas ini, oleh karena konsep keilmuan tersebutlah yang dijaga dan menjadi ciri khas dari keilmuan itu sendiri.
Contoh lain yang dapat kita lihat adalah hadis-hadis yang berasal dari Nabi Saw. Rasulullah mengatakan hadis tersebut, lalu didengar dan disampaikan oleh sahabat kepada generasi setelahnya yakni para tabi’in, kemudian turun ke generasi berikutnya yakni tabi’ tabi’in hingga sampai kepada ulama hadis yang sangat terkenal yakni Imam Bukhari dan imam-imam hadis yang lainnya.
Untuk melihat ulasan yang lebih lengkapnya, simak video di link berikut ini.
Kontributor: Nur Abdal Patta