Makassar, muisulsel.com – Setelah Rasulullah saw melakukan Isra dan Mi’raj yang diperjalankan oleh Allah swt hingga ke atas Arasy, di situlah perintah melaksanakan shalat fardhu diwajibkan untuk umat Islam.
Di dalam pelaksanaan shalat wajib, ada banyak hal-hal yang harus diperhatikan termasuk juga diantaranya sunah-sunah yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan shalat. Salah satu diantaranya adalah merapatkan shaf.
Rasulullah saw memerintahkan kepada kita jika dalam melaksanakan shalat fardhu secara berjamaah, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah merapatkan shaf. Rasul sangat melarang kepada kita apabila dalam shalat jamaah, shafnya ada yang tidak bagus atau tidak lurus atau tidak rapat dan itu bukan tanpa alasan. Hal itu berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebuah hadis dari Anas bin Malik menyebutkan tentang perintah merapatkan shaf bahwa Rasulullah bersabda, “Sawwu shufufakum fainna taswiatas shaffi min tamaamis shalah” (Rapatkanlah shaf-shaf kalian karena sesungguhnya shaf yang rapat adalah bagian dari kesempurnaan shalat). Anas bin Malik pun melihat para jamaah saling merapatkan bahu dan kakinya.
Akan tetapi, hal ini sedikit bertentangan saat masa pandemi beberapa waktu yang lalu, di mana kita diperintahkan untuk menjaga jarak dalam shalat sedangkan masjid adalah tempat yang suci dan jamaah masuk ke dalam masjid dalam keadaan suci pula.
Lalu, apa Hikmah dibalik perintah untuk merapatkan shaf dalam shalat?, Apa dampak yang akan kita rasakan di dalam merapatkan shaf shalat untuk kehidupan bermasyarakat kita?.(NAP)
Simak Rahasianya dalam ulasan video lengkap berikut ini