AG Prof Dr KH M Faried Wadjedy, Lc MA (Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sulsel)
Makassar, muisulsel.or.id – Sebagaimana kita ketahui bahwa umat Islam memiliki dua waktu perayaan salat Ied yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Walaupun sebenarnya ibadah-ibadah lainnya dalam rangka mengumpulkan manusia juga ada.
Di syariatkannya kedua salat Ied ini setelah memasuki tahun kedua hijriah masa kenabian. Dan pada masa itu pula mulai di syariatkannya azan untuk di kumandangkan setiap masuk waktu salat fardu.
Selain disyariatkannya kedua salat Ied tadi, pada kedua hijriah ini pula lah mulai disyariatkannya perintah melaksanakan puasa di bulan Ramadan, sehingga pelengkap dari perintah puasa inilah dilaksanakan salat Idul Fitri.
Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan bahwasanya ketika Rasulullah tiba di Madinah, beliau mendapati ada dua hari di mana hari itu mereka melakukan pesta perayaan, lalu Rasulullah bersabda hari apakah hari ini, kemudian mereka menjawab bahwa ini adalah pesta perayaan yang sering dilakukan sebagai warisan masa jahiliyah dahulu, sehingga Nabi menjawab bahwasanya Allah menggantikan dua hari pesta perayaan kalian itu dengan hari yang lebih baik yakni hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Lalu bagaimana realisasi pelaksanaan kedua salat ini dilakukan oleh Nabi bersama para sahabat, adakah kronologi yang mengawali permulaan salat Ied ini?
Simak ulasan lengkapnya pada kajian live di link berikut ini.