Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Jurusan Hukum Tata Negara (HTN) (Siyaasah Syar’iyyah) Fakultas Syariah UIN Alauddin Makassar Dr H Andi Muhammad Akmal S Ag M H I mengapresiasi Halaqah Kebangsaan dan Keumatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, pada Sabtu (14/10/2023).
Ustad Andi Akmal yang juga Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel serta Dewan Penasehat MUI Kabupaten Soppeng ini merasa bangga bisa hadir di majelis ini.
“Alhamdulillah, cukup bangga hadir di majelis mulia ini. Sebagai bagian dari tanggung jawab moral ulama dan zuama dalam menyukseskan agenda demokrasi, yaitu pemilu yang damai dan aman.Ini juga bagian menjaga dari empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang Undang Dasar 1945 disingkat PBNU,” katanya disela kehadirannya.
Acara halaqah ini juga menjelang pelaksanaan Pemilu Calon Presiden dan Calon Legislatif pada 14 bulan Februari 2024 mendatang. Pemerintah, Lembaga Penyelenggara Pemilu, Ormas Islam dan stakeholder menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menyukseskan pemilu yang aman dan damai.
Hadir Penjabat Gubernur Sulsel, diwakili Staf Ahli : Drs. Mujiono, M.Si., Dr. KH. Amirsyah Tambunan, MA ( Sekretaris MUI Pusat ), sebagai Pemateri, Ketua MUI Sul Sel : AGH. Prof. Dr. Najmuddin As Safa, Lc. MA, Pangdam VII Hasanuddin, Kapolda Sul Sel ( Keduanya diwakili ), Ketua KPU Sul Sel, Ketua Panwaslu Sul Sel, Para Pengurus MUI Sul Sel, Para Ketua MUI Kab.Kota, Pengurus Ormas Islam dan Para Muballig se Sul Sel.
Dalam laporannya, Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Muammar Bakry Lc M Ag, ynag juga sebagai ketua panitia, menyampaikan bahwa acara ini adalah Silaturrahim Majelis Ulama dan Muballig se Sul Sel, dalan bentuk Halaqah Kebangsaan dan Keummatan. Temanya : Peran ummat dalam mewujudkan pemilu damai di Sulsel menuju masyarakat madani dalam bingkai NKRI.
Ketua Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Nadjamuddin Abd Safa Lc MA dalam sambutannya mengatakan perlu dipahami bahwa peran dan tugas MUI adalah sebagai Khadimul Ummah ( pelayan ummat ) dan Sadiqul hukama ( mitra pemerintah ).
” Ulama berkewajiban untuk menyukseskan program pemerintah Republik Indonesia, yaitu pemilhan umum yang aman dan damai., Jagalah persatuan dan kesatuan,” kata KH Nadjamuddin.
Mewakili PJ Sulsel Drs Mujiono M Si menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Halaqah Kebangsaan dan Keummatan yang diinisiasi oleh MUI Sulsel, untuk menyukseskan pemilu damai dan aman.
“Mari kita cinta damai, jaga sikap toleran untuk pemilu tahun 2024. Kami berpesan, perbedaan pilihan tidak timbulkan konflik. Jadilah teladan dalam berdemokrasi, santunlah dalam beradab serta jagalah nilai Islam yang luhur, dengan menjaga persatuan dan kesatuan “kata Mantan Kepala Perwakilan Pemprov Sulsel di Jakarta ini.
Sekretaris MUI pusat Dr KH Amirsyah Tambunan dalam materinya menyampaikan bahwa pemilu diselenggarakan sebagai sarana untuk kedaulatan rakyat, memilih pemimpin dan sebagai wahana partisipasi masyarakat.
“Pemilu yang demokratis adalah pemilu yang memperhatikan HAM ( Hak Asasi Manusia ) dalam hak memilih dan dipilih. Pemilu harus dilaksanakan dengan Luber ( Langsung, bebas dan rahasia ) serta Jurdil ( jujur dan adil ) dan diselenggarakan sesuai aturan yang berlaku. Para ulama, mempunyai dua tanggung jawab, mas’uliyyah diniyyah dan mas’uliyyah wataniyyah ( tanggung jawab keagamaan dan kenegaraan ), “jelas KH Amirsyah Tambunan.
Acara ini, diakhiri pembacaan maklumat dan deklarasi pemilu damai, sebagai komitmen bersama ulama dan mubaligh untuk pemilu aman dan damai.
Andi Akmal/Irfan