Keteguhan yang Menyelamatkan

Makassar, muisulsel.com – Suatu perintah tunggal kepada Rasul menyentakkan fastaqiim kamaa umirta: teguhlah Muhammad sesuai yang diminta padamu.

Umar ra. berkata: Teguh itu adalah engkau lakukan sesuai perintah dan hindari larangan dan jangan berperilaku serigala. Perintah tunggal pada Rasul juga perintah pada umatnya. Keteguhan itu adalah upaya manusia menyesuaikan dengan ridho Allah. Upaya ini nilainya sangat tinggi sebab setelah ikrar dua kalimat syahadat ditambah upaya teguh sudah dapat jatah surga yang pasti, إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ * أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Sebagian orang arif billah berkata sumber istiqamah itu jujurnya iman seseorang dan kesiapannya berpanut pada Rasulullah saw, maka refleksi kurangnya istiqamah dalam diri seseorang selalu membuat hal tidak nyaman. Saat rasa tidak nyaman itu muncul maka itu karena ada kurang disyukuri, kurang diterima, kurang ridho pada sesuatu, kurang sabar, dan lain lain.

Obatnya adalah kembali pada istiqamahnya Umar ra. tadi, maka itulah sikap bijak dalam diri menghadapi segala sesuatu, shobahul iman wal afwi minkum. (IRS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.