Makassar, muisulsel.or.id – Sempat viral saat mengungkap beberapa aliran sesat dan menyimpang yang ada di Sulawesi Selatan lewat kolom MUI-Menjawabnya. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan akan membuat buku MUI-Menjawab.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Bidang Fatwa Dr KH Abdul Wahid Hadade MA sebagai salah satu Program Kerjanya saat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan mengadakan Rapat Koordinasi di Hotel Grand Asia, jalan Boulevard Makassar, Rabu (9/8/22).
MUI Menjawab saat ini merupakan menu khusus yang ada di website muisulsel.or.id yang tersedia untuk memberikan kesempatan kepada Masyarakat agar dapat bertanya kepada MUI jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait hukumnya.
Pertanyaan tersebut akan dibahas di Komisi Fatwa dan selanjutnya diposting di website sebagai jawaban MUI terkait pertanyaan tersebut.
Karena banyaknya pertanyaan dari masyarakat, maka dianggap perlu untuk dibukukan. Buku MUI Menjawab nantinya menjadi buku berisi daftar semua jawaban MUI Sulsel atas pertanyaan Masyarakat yang dikirim ke MUI Sulsel.
Selain membuat buku MUI-Menjawab, MUI juga akan melaksanakan Workshop Metodologi Fatwa. Workshop tersebut nantinya akan mengajarkan bagaimana langkah-langkah Fatwa atau Maklumat tersebut bisa dibuat.
Program Kerja yang terakhir yang diungkapkan Dr. KH. Abdul Wahid Haddade adalah Pembinaan Aliran Sesat dan menyimpang. Awal tahun ini, Sulsel diriuhkan dengan adanya beberapa aliran sesat dan menyimpang.
“Karena temuan adanya Aliran Sesat atau menyimpang tersebut, maka kami rasa perlu adanya pembinaan kepada kelompok tersebut,” pungkasnya
Rapat Koordinasi ini dihadiri pengurus harian dan pemberdayaan organisasi, pengurus komisi badan dan lembaga MUI Sulsel dimana Ketua Umum MUI Sulsel Prof. Dr.KH Nadjamuddin AS membuka Rapat Koordinasi tersebut didampingi Sekertaris Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Muammar Bary Lc M Ag dan Bendahara Umum Ir. H. Andi Thaswin.
