Makassar, muisulsel.or.id – Peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU Putri) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Siti Dyah Islamiaty Sochra mengatakan moderasi islam itu harus dimulai dari keluarga.
Alumni Universitas Al-Ahgaff Yaman ini melanjutkan moderasi beragama adalah saling menerima dan memahami sesama manusia tanpa membedakan agama dan suku.
Ia juga menyarankan agar moderasi dimulai dari lingkungan keluarga. “Moderasi Itu harus dimulai dari rumah, misalnya saling memahami antar anggota keluarga,” katanya usai menerima materi PKU di Hotel Sultan Alauddin Makassar pada Jumat (13/10/2023)
Lanjutnya dalam rumah tangga misalnya banyak juga terjadi perbedaan karakter yang membuat kita harus menerapkan moderasi.
“Misalnya saya harus menghargai makanan yang menjadi kesukaan saudaraku meskipun saya tidak suka, “.
“Demikian juga dalam kehidupan bermasyarakat kita harus hidup bersama tanpa ada pertentangan, ” ungkapnya.
Hal yang sama juga dijelaskan Nirma (Peserta PKU) mengatakan Moderasi Beragama menurutnya adalah cara pandang, sikap dan prilaku kita terhadap agama lain. Bagaimana cara kita memandang bahwa kita boleh saja berbeda, tetapi tujuan kedamaian dan kemanusiaan tetap sejalan.
Ia juga menyebutkan satu hadis nabi, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”. Hadis ini menyuruh kita untuk berbuat baik dan bermanfaat dengan semua manusia tanpa membedakan suku, ras, warna kulit, ataupun keyakinannya.
Nirma yang merupakan alumni Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta ini mengatakan moderasi agama telah banyak dicontohkan nabi ketika hidup di Madinah, “Nabi hidup rukun dan damai ditengah perbedaan dan selalu mengedepankan kemanusiaan. ”
Nirma juga memberi apresiasi kepada Dr Hj Yuspiani M Pd yang telah banyak mengajarkan materi Moderasi Beragama.
Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI Sulsel khusus perempuan ini diikuti oleh 20 peserta. Masing-masing mewakili daerah kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan.
Adapun pemateri terdiri atas ulama MUI Sulsel yang umumnya guru besar dari perguruan tinggi Islam di Makassar.
Pendidikan Kader Ulama Majelis Indonesia (MUI) Sulsel ini dibuka langsung oleh PJ Gubernur Sulsel atau yang mewakili Dr Jayadi Nas S Sos M Si pada tanggal 30 Agustus 2023.
Irfan Suba Raya