Muhasabah Akhir Tahun 2024, MUI Sulsel: Tiga Hal yang Harus Ditanyakan

Makassar, muisulsel.or.id – Beberapa hari lagi tahun 2024 akan berakhir dan memasuki tahun baru Miladiyah 2025. Akhir tahun seperti ini, sangat penting untuk melakukan Muhasabah.
Muhasabah akhir tahun merupakan momen penting, khususnya bagi umat Islam untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri terhadap berbagai aktivitas yang telah dilakukan sepanjang tahun.
Muhasabah akhir tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, serta mempersiapkan diri menyongsong tahun baru dengan semangat perbaikan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Bidang Infokom Dr. KH. Muhammad Ishaq Samad, M.A mengajak umat Islam untuk melakukan muhasabah akhir tahun sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pembinaan umat.
Selain itu katanya, Kementerian Agama Republik Indonesia juga mendorong umat Islam untuk melakukan introspeksi diri di akhir tahun. Salah satu contohnya adalah khutbah Jumat yang mengajak jamaah untuk berintrospeksi di akhir tahun dan menyongsong tahun baru dengan semangat optimis,
Lanjutnya,muhasabah akhir tahun menjadi sarana refleksi bagi individu dan komunitas untuk mengevaluasi diri, memperbaiki kekurangan, dan merencanakan langkah-langkah positif di masa mendatang. MUI Sulawesi Selatan, bersama dengan berbagai organisasi Islam lainnya, terus berperan aktif dalam mendorong umat untuk memanfaatkan momen ini sebagai upaya peningkatan kualitas diri dan keberagamaan.
Selain itu memanfaatkan waktu yang sangat berharga. Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada kita. Allah bersumpah dengan waktu dalam Al-Qur’an, seperti dalam surat Al-Ashr “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3).
Waktu di penghujung tahun ini, adalah momen yang tepat untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Apakah waktu yang dilalui selama ini telah benar-benar dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah? Ataukah lebih banyak menyia-nyiakannya dalam hal yang tidak bermanfaat?
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sebelum ia ditanya tentang empat hal: tentang 1.umurnya untuk apa dihabiskan? Baru-baru ini sangat mengejutkan Kakanwil Kemenag Sulsel berpulang ke rahmatullah secara mendadak. Walaupun diyakini “Kullu Nafsin Zaaikatul Maut”, setiap yang bernyawa pasti menemui kematian”.
Pertanyaan kedua tentang masa mudanya untuk apa digunakan? Ketiga, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan? dan keempat tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya.” (HR. Tirmidzi).
Oleh karena itu, mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing:
1.Sudahkah kita menjaga shalat kita tepat waktu?
2.Sudahkah kita melaksanakan hak-hak orang lain, seperti zakat, sedekah, atau membantu sesama?
3.Sudahkah kita menjauhkan diri dari dosa-dosa yang Allah larang?
Muhasabah akhir tahun ini bukan hanya tentang menilai apa yang telah dilakukan, tetapi juga merancang apa yang akan  dilakukan di tahun mendatang. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Khaerunnaas Anfauhum Linnaas.“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
“Mari jadikan tahun mendatang sebagai momentum untuk lebih banyak berbuat kebaikan, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Perbanyak amal jariyah, tingkatkan kualitas ibadah, dan jangan pernah berhenti belajar untuk memahami ajaran Islam lebih dalam. Mari manfaatkan waktu dengan baik dan syukuri apa yang telah dimiliki saat ini,” kata KH Ishak Samad di Makassar, Kamis 26 Desember 2024.
Irfan Suba Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.