MUI Sulsel dan DPP IMMIM Lakukan Penandatangan MOU

Makassar, muisulsel.or.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) IMMIM melakukan penandatanganan MOU di Gedung DPP IMMIM Jln Jendral Sudirman Makassar, Ahad 28 Juli 2024.

Penandatangan dilakukan oleh Sekertaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Dr KH Muammar Bakry Lc M Ag dan Sekretaris DPP IMMIM Prof Dr Muh Shuhufi M Ag.

Selain MOU acara juga dirangkaikan dengan diskusi dalam rangka Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah.

Prof Muammar selaku narasumber diskusi dengan topik pembahasan Hijrah Menuju Perdamaian Dunia.

Dalam diskusi tersebut Prof Muammar mengatakan sebagai kata awal dari tema diskusi tersebut, Hijrah dapat diartikan sebagai gerakan, sehingga untuk mengawal dan menuju perdamaian dunia harus diikuti dengan gerakan.

Ia mengutarakan, gerakan tersebut bisa dimulai dari hal kecil untuk dampak yang besar, dengan melihat kondisi dewasa.

Rektor UIM Al-Gazali itu menganalogikan saat ini digitalisasi adalah bahasa masa kini dan bahasa ummat, sehingga para da’i dan penyampaian pesan Islam mesti beradaptasi dengan teknologi atau digitalisasi dakwah

Kata dia, hal itu bisa merujuk pada satu tukasan dalam ajaran Islam bahwa, Rasulullah itu di utus sesuai dengan bahasa kaumnya. Sehingga kata Prof Muammar digitalisasi bisa dikategori sebagai bahasa kaum saat ini.

“Pandangan saya, bahasa sekarang ini adalah bahasa digital sekarang semua hampir semua diakses melalui handphone, sehingga jika dipahami ayat itu dengan konteks saat ini, maka dakwah digitaslisasi dakwah dapat dilakukan dan mesti dilakukan,” ujar Prof Muammar.

Apalagi lanjut, Prof Muammar para lembaga atau organisasi Islam yang memiliki kekuatan besar sebaiknya memiliki wadah dakwah digital, hal itu tentu menunjang kebaikan yang bisa tersebar dengan cepat dan luas pada jejaring organisasi, melalui digital.

“IMMIM ini harus memiliki medsos antara lain yang kita lakukan, mencoba menarik nilai yang coba kita ingin syiarkan melalui digital. Karena menurut saya ini sudah menjadi lembaga yang fardhu ain (wajib) untuk lembaga seperti IMMIM harus memiliki medsos. Mencoba menarik nilai yang coba kita ingin syiarkan melalui digital dan lain sebagainya, pun dengan da’i lainnya.” ulasnya.

Ia menegaskan gerakan digitalisasi dakwah tentu memiliki efisiensi, sebab saat ini gawai (smartphone) hampir semua dimiliki oleh lapisan masyarakat.

“Cara kita berdakwah yang bisa lebih efektif meski dilakukan dengan cara yang sederhana,” kuncinya.

Tut hadir pula Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel Prof Dr H Mustari Mustafa M Pd yang juga sebagai narasumber.

Irfan Suba Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.