Jakarta, muisulsel.or.id – Sekretaris umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Prof Dr KH Muammar Bakry, Lc MA, menghadiri acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim tingkat Asia Tenggara yang di prakarsai oleh Majelis Hukama Muslimin (Muslim Council of Elders) cabang Indonesia yang dipimpin oleh Grand Syekh Al-Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb.
Muammar Bakry selaku perwakilan dari MUI Sulsel mengharapkan agar sekiranya melalui konferensi tingkat Asia Tenggara ini dapat menumbuh kembangkan rasa dalam menjaga lingkungan yang menjadi kewajiban bagi umat beragama.
“Menjaga lingkungan adalah kewajiban seluruh umat beragama sebagaimana yang diperintahkan oleh oleh semua agama. Sedangkan upaya dalam melestarikan alam secara bertanggung jawab adalah dengan mengamalkan nilai-nilai Agama secara substantif,” ucap Imam besar masjid Almarkaz Makassar ini.
Rektor UIM Al-Gazali Makassar ini mengatakan bahwa konferensi ini melibatkan para tokoh lintas agama dari berbagai negara di Asia Tenggara, di mana ini merupakan rangkaian untuk menuju ke konferensi yang serupa dan akan mempertemukan para tokoh agama lintas dunia, ungkapnya.
Konferensi agama dan perubahan iklim tingkat Asia Tenggara ini berlangsung selama 3 hari sejak 3-5 Oktober 2023 di hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta. Kegiatan ini pun dihadiri lebih dari 165 peserta. Antara lain dari Kementerian Agama dan kementerian/lembaga lainnya, Majelis-majelis Agama, Ormas Islam, Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren serta Lembaga Sosial Masyarakat. Selain itu juga dihadiri oleh peserta dari luar negeri se Asia Tenggara.
Kegiatan yang bertaraf internasional ini diharapkan dapat merumuskan sejumlah hasil, antara lain yang pertama adalah tercapainya deklarasi bersama tentang komitmen pemuka agama dalam menyukseskan pembangunan yang berkelanjutan dengan mengedepankan aspek moral dan agama.
Harapan kedua yang diinginkan adalah terbangunnya kesadaran akan pentingnya inisiatif bersama dan berperan aktif dalam melestarikan alam dan pencegahan dampak dari perubahan iklim. Selain itu juga diharapkan dapat terwujudnya rumusan kebijakan, baik lokal, nasional, maupun internasional yang ramah iklim dan rumusan kemitraan antara pemuka agama.
Kontributor: Nur Abdal Patta