Viral, Kakek Diterkam Saat Beri Sesajian pada Buaya, Ini Komentar MUI Sulsel

Makassar, muisulsel.or.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel turut memberi komentar atas peristiwa naas yang terjadi pada seorang kakek di Wisata Cimory Kabupaten Gowa Sulsel yang diterkam buaya saat memberi sesajian.

Peristiwa naas ini beredar di jagat maya yang viral di media sosial Instagram @makassar_iinfo Senin (17/2/2025) malam.

Dimana dalam tayangan video seorang kakek memberi makanan pada seekor buaya yang konon dianggap sebagai keluarganya.

Dalam tayangan itu terlihat buaya dengan beringas menerkam kakek tersebut sehingga menimbulkan kepanikan. Akibatnya tangan korban menderita luka serius. (TRIBUN-TIMUR.COM Senin 17 Februari 2025)

Menanggapi peristiwa ini MUI Sulsel melalui Sekertaris Komisi Fatwa mengatakan turut perhatian dengan dengan peristiwa itu.

Mengenai kepercayaan mitos atau takhayul yang menganggap buaya adalah keluarga atau ada garis keturunan manusia, Ia mengatakan hal itu tidak betul dan sangat mustahil dan tidak masuk akal.

“Jelas dalam ajaran agama Islam manusia mempunyai keturunan yang jelas yaitu dari Nabi Adam As sampai sekarang. Jadi tidak betul ada manusia yang mempunyai keturunan dari binatang tertentu.

Secara Ilmu pengetahuan pun manusia tidak ada gen keturunan dari binatang atau makhluk lainnya,”ungkap Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA pada Selasa 18 Februari 2025.

Dekan Fakultas Agama Universitas Cokroaminoto Makassar ini menjelaskan manusia adalah makhluk yang paling mulia dan sempurna yang diciptakan oleh Allah Swt sehingga tidak ada satupun makhluk setara dengannya sebagaimana firman Allah Swt :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Q.S.At-Tin : 4).

Ia berharap bagi masyarakat awan atau yang masih mempunyai kepercayaan seperti itu agar kirannya lebih banyak lagi belajar terutama pemahaman agama dan pengetahuan umum yang dicanangkan berbagai pihak termasuk himbauan pemerintah untuk berilmu pengetahuan dan berteknologi agar tidak terjebak pada kekeliruan memahami dan meyakini sesuatu.

“Jadi kita tidak memandang sebelah mata dengan peristiwa ini dan terus berupaya memberi dorongan agar masyarakat lebih banyak lagi memperkuat Ilmu agama maupun pengetahuan umum yang dicanangkan berbagai pihak termasuk himbauan pemerintah untuk berilmu pengetahuan dan berteknologi agar tidak terjebak pada kekeliruan memahami dan meyakini sesuatu, “, harapnya .

Irfan Suba Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.