Makassar, muisulsel.com – Islam memiliki tatanan terkait upaya mencegah dan mengubah kemungkaran. Dalam hadist Arbain an Nawawi yang populer itu, termaktub sebuah hadist dari Abi Sa’id al Khudri bahwa Nabi saw bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ
Sesiapa yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya.
Imam Ahmad bin Hambal menerangkan bahwa kata “dengan tangan” dalam hadist ini tidak melulu berarti pedang dan senjata. Dalam mengubah kemungkaran, tetap dibutuhkan sikap bijak nan lembut. Sikap bijak dan lembut dalam mencegah kemungkaran dapat tercermin dari respon orang yang menerima teguran. Ia tidak marah saat ditegur bahkan merasa dibimbing keluar dari sikap keangkuhan dan kemungkarannya.
Amar ma’ruf nahi munkar tetap harus dilaksanakan. Jika kedua hal ini tidak dilakukan, tatanan kehidupan dalam wilayah itu dapat menjadi kacau dan kondisi sosial masyarakatnya terpuruk.
Kemajuan suatu wilayah itu tidak hanya ditentukan oleh banyaknya orang yang beribadah di dalamnya, dan tidak hanya ditentukan banyaknya orang menguasai berbagai ilmu di dalamnya namun juga ditentukan oleh berjalannya amar ma’ruf dan nahi munkar.
Pelaksanaan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar hukumnya wajib, bila secara efektif terlaksana hal ini dapat menjamin keberlangsungan dan kejayaan umat. Rasul saw bersabda:
وَالَّذِي نَفْسي بِيَدِهِ، لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعْرُوفِ، وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ المُنْكَرِ
أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللهُ أنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُوْنَهُ فَلا يُسْتَجَابُ لَكُمْ. رواه الترمذي
Demi Zat yang jiwaku berada di dalam genggamannya, maka perintahkanlah kebaikan dan cegahlah kemungkaran. Jika tidak, boleh jadi Allah akan mengirimkan azab kepada kalian, dan do’a-do’a kalian tidak diijabah (HR At Tirmizi).
Pesan Nabi saw di atas tegas sebagai perintah beramal ma’ruf nahi munkar. Mendiamkan keburukan yang terjadi mendatangkan azab, dan menjadi sebab tidak diterimanya do’a. Karena itu demi mewujudkan kejayaan umat, diperlukan para pejuang gigih dan da’i penyeru kepada kebaikan, sekaligus mencegah kemungkaran. Allah swt berfirman:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
Hendaklah kalian senantiasa mengajak kepada kebaikan
Imam Al-Bagawi dalam Jamiul Bayan, saat menerangkan ayat diatas menyatakan bahwa, kata al Khaer di sini dimaksudkan sebagai mewujudkan tatanan kehidupan yang baik. Dan hal itu dapat terwujud dengan cara diperjuangkan.
Mari bersama-sama memperjuangkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar, yang dimulai dari lingkungan terkecil kita. (ISR)
والله اعلم وصباح الطاعات والاقتداء