Makassar, muisulsel.or.id – Anggota Komisi Layanan Kesehatan dan Tanggap Bencana MUI Sulsel dr Muhammad Ihsan Kitta M Kes SpOT(K) terpilih sebagai relawan Gempa Turki atas rekomendasi Rumah Sakit Primaya Makassar.
Gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2) sekitar pukul 04.14 waktu setempat. Gempa Turki mengakibatkan Puluhan ribu orang meninggal dan dan luka-luka.
Ia bertugas sebagai dokter perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BBPB) yang tergabung dalam Indonesian Emergency Medical Team (INA-EMT) yang dibentuk untuk Bantuan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi di Turki.
Selain bantuan logistik, juga ada dua tim, INA-EMT dan tim Indonesia Middle Urban Search and Rescue (INA-MUSAR), katanya.
INA-EMT melibatkan berbagai unsur dari bidang kesehatan. Tenaga dokter dari BNPB, tenaga cadangan kesehatan (TCK) di bawah Koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Puskris Kemenkes RI) Organisasi Profesi, Organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan TNI/Polri, katanya.
INA-EMT diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada tanggal 13 Februari, menuju Kota Adana Turki dan tiba pada hari yang sama, setelah menempuh penerbangan selama 14 jam.
Tanggal 14 februari, tim berangkat menuju ke kota Hassa, Propinsi Hatay, untuk membangun rumah sakit lapangan, katanya.
Rumah sakit lapangan yang dibangun adalah rumah sakit EMT type 2, yang memiliki fasiltas lengkap berupa IGD, poliklinik, ruang resusitasi, laboratorium sederhana, radiologi, kamar operasi, dan ruang rawat inap, jelasnya.
“Dibutuhkan waktu 3 hari untuk mendirikan seluruh fasiltas rumah sakit termasuk akomodasi tim namun pelayanan poliklinik telah dimulai sejak 15 Februari 2023.Kamar operasi sendiri baru bisa berfungsi setelah 5 hari karena terkendala listrik dan alat sterilisasi”,lanjutnya.
RS INA-EMT berfungsi memback up fasiltas kesehatan di Kota Hassa yang nyaris lumpuh akibat gempa, jelasnya saat tiba di Makassar pada Kamis (23/2023).
(Irfan)