Dr KH Syamsul Alam Usman, MA.Ag (Komisi Dakwah MUI Sulsel)
Makassar, muisulsel.or.id – Dalam melaksanakan salat sunat qiyamul lail semisal salat tahajud, ada sunat-sunat yang mengikut kepadanya yang dianjurkan.
Sunat pertama adalah saat bangun tidur setelah membaca doa maka ia langsung mengusap wajahnya dan hendaknya ia bersiwak dahulu. Namun perlu diketahui bahwa syaitan mengikat tubuh manusia dengan tiga ikatan, dan saat kita berzikir ketika bangun di waktu subuh maka satu ikatannya terlepas.
Hal ini juga dimaksudkan agar manusia senantiasa mengingat Allah Swt setiap saat sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 191. Allah mengatakan bahwa orang-orang yang senantiasa mengingat Allah setiap waktu, baik diwaktu ia berdiri, sementara duduk, dan saat ia berbaring, dan mereka berpikir tentang penciptaan langit dan bumi.
Ikatan kedua syaitan akan terlepas saat kita sudah mengambil air wudhu dan bersiap-siap untuk melaksanakan salat sunat, lalu ikatan ketiga dari syaitan terlepas ketika kita melaksanakan salat sunat dua rakaat sebagai pendahulu sebelum melakukan salat tahajud.
Kita disunatkan untuk melakukan salat sunat dua rakaat yang ringan-ringan sebagai pembuka, setelah itu silahkan melakukan salat sunat qiyamul lail sebagaimana yang kita sukai, baik dengan bacaan yang panjang atau bacaan yang pendek.
Sebagaimana hadis yang bersumber dari istri Rasulullah Aisyah R.A ia berkata “Adalah Rasulullah Saw apabila Nabi bangun diwaktu malam untuk salat, beliau memulai salatnya dengan mengerjakan salat dua rakaat yang ringan sebagai salat pembuka”, dan beberapa hadis lainnya dengan riwayat yang sahih.
Kajian ini sangat menarik untuk disimak sebagai persiapan menghadapi bulan suci Ramadan.
Kontributor: Nur Abdal Patta