Makassar, muisulsel.or.id – Di bulan Ramadan ada banyak keistimewaan dan amalan yang harus dilakukan oleh umat Islam.
Dalam penyampaian ceramahnya Dr KH Syamsul Bahri Lc MA mengatakan terdapat lima pemberian khusus dari Allah Swt kepada umat Nabi Muhammad Saw di bulan Ramadan yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. Sebagaimana dalam hadits, Rasulullah Saw menyampaikan:
Artinya, “Telah diberikan kepada umatku di bulan Ramadan, lima pemberian yang belum pernah diberikan kepada nabi sebelumku yaitu: Pertama, pada awal bulan Ramadhan, Allah subhanahu wata’ala melihat umatku. Siapa yang dilihat oleh Allah, maka dia tidak akan disiksa untuk selama-lamanya.Kedua, bau mulut orang yang berpuasa, di sisi Allah lebih baik dari bau minyak misik (kasturi).Ketiga, para malaikat memohon ampunan untuk umatku siang dan malam.Keempat, Allah Swt memerintahkan (penjaga) surga-Nya, Allah berkata kepadanya ‘Bersiap-siaplah dan berhiaslah kamu untuk hamba-hamba-Ku, mereka akan beristirahat dari kesulitan hidup di dunia menuju tempat-Ku dan kemuliaan-Ku’.Kelima, pada akhir malam bulan Ramadhan Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka semuanya.” (HR.Imam Ahmad).
Lebih lanjut ,KH Syamsul Bahri yang juga Sekertaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan ini mengatakan terdapat empat keistimewaan pada malam Ramadan yang tidak mungkin di dapatkan di bulan lainnya yaitu, keistimewaan pertama awal Ramadan Allah Swt akan memperhatikan orang-orang yang mendapatkan pertama kali bulan Ramadan, dan Allah menjamin tidak akan mendapatkan azab karena diperhatikan oleh Allah, kedua malam 17 Ramadan karena Allah menjamin pada malam itu nabi dan umatnya yang ikut perang Badar diampuni dan diberi jaminan ampunan maka semangat Badar tetap hadir setiap Ramdan tiba, keistimewaan ketiga adanya malam kemuliaan Lailatul Qadar yang pasti ditemui orang beriman yang tekun beribadah dan tulus berbuat baik dan keempat adalah menghidupkan akhir malam bulan Ramadan maka akan dijamin oleh Allah Swt dengan diberi kemuliaan seluruh malam Ramadan dari awal sampai akhir termasuk kemuliaan Lailatul Qadar yang telah lewat waktupun.
Lebih lanjut Ia mengatakan kemuliaan malam Lailatul Qadar bisa didapatkan melalui peningkatan amal ibadah seperti memperbanyak shalat sunnah, sedekah,membaca Al-Qur’an ,berdzikir,berdoa dan banyak membantu orang lain.
“Jadi kemuliaan malam Qadar tidak hanya didapatkan melalui i’tikaf atau shalat sunnah di masjid-masjid tetapi bisa juga didapatkan di luar masjid lewat sedekah atau membantu orang yang kesempitan dan kesusahan atau program-program pengentasan keummatan seperti perbaikan masjid, membantu memberi makan orang Palestina atau program penerapan syariat Allah kesehatan yang menjamin kebahagiaan dan kedamaian karena Allah Swt atau semisalnya” ungkap KH Syamsul Bahri saat ceramah tarawih di Masjid Kuba 99 Asmaul Husna Makassar, Senin 17 Maret 2024.
Mengenal kapan turunnya malam Lailatul Qadar Ia mengatakan berdasarkan keterangan hadis terjadi pada hari ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan sebagaimana kata Rasulullah Saw : “Carilah olehmu sekalian Lailatul Qadar itu pada witir sepuluh terakhir di bulan Ramadhan (HR. Bukhari), yaitu bisa 9 terakhir atau malam 21, bisa 7 terakhir atau malam 23 dan bisa lima terakhir atau malam 25 .
Terdapat cerita hadis riwayat Muslim bahwa nabi mendapatkan Lailatul Qadar ketika sujud di tanah bercampur air, para sahabat memastikan dengan bertanya kepada Abu Said ra, kapankah itu, Abu Said berkata bahwa ketika nabi bersujud sementara hujan deras dan tanah menempel di jidat nabi bercampur air itu terjadi pada malam ke-21 Ramadhan. Lebih lanjut berbagai riwayat memastikan malam Lailatul Qadar itu jatuh pada 27 Ramadhan tiap tahun, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud dan diyakini oleh Ibnu Abbas. Intinya siapapun yakin ibadah dan berbuat amal sholeh di 27 Ramadhan maka Allah beri harapannya karena seluruh Ramadan itu adalah anugerah maka di 27 Ramadan ada anugerah itu bisa jadi itulah Lailatul Qadar,” ungkap KH Syamsul Bahri.
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Cokroaminoto Makassar ini mengajak jamaah tarwih untuk meningkatkan amal ibadah di bulan suci Ramadan untuk meraih ampunan dan ridho Allah Swt dengan memperbanyak doa meminta keberkahan rezeki ,panjang umur dan bisa dipertemukan lagi dengan bulan suci Ramadan berikutnya.
Irfan Suba Raya