AG Dr KH Baharuddin HS, MA, (Ketua Umum MUI Makassar)
Makassar, muisulsel.or.id – Dalam ilmu fikih, kita mengenal dengan istilah al Wara’ atau dengan kata lain berhati-hati. Hal ini juga telah dijelaskan dalam beberapa hadis yang menjelaskan tentang kehati-hatian.
Salah satu hadis yang bersumber dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah pernah suatu waktu dalam perjalanannya beliau menemukan sebiji buah kurma di pinggir jalan, lalu Rasulullah mengatakan sekiranya aku tidak takut kurma ini adalah sedekah, maka pasti aku akan memakannya.
Maksud dari sebuah hadis ini adalah ketika hal itu terjadi Rasulullah tidak jadi memakannya karena khawatir jikalau kurma itu sengaja diletakkan untuk di sedekahkan, maka beliau tidak akan memakannya.
Mengapa demikian? Oleh karena Rasulullah dan keturunannya dari Bani Hasyim tidak boleh mengambil sesuatu yang di sedekahkan kepadanya. Hal ini juga menunjukkan salah satu bentuk wara’ atau kehati-hatian seorang nabi yang diajarkan kepada kita.
Hadis lain yang bersumber dari Abu Hurairah bahwasanya suatu hari cucu Rasulullah yakni Hasan bin Ali hendak memakan sebuah kurma dari baitul mal yang peruntukannya sedekah, maka Rasulullah sontak memerintahkan kepada Hasan bin Ali saat melihatnya dan mengatakan muntahkan kurma itu, padahal itu sudah berada dalam mulutnya.
Rasulullah mengatakan kepada cucunya Hasan bin Ali bahwa kita tidak boleh menerima sedekah dari siapapun, terkecuali jika itu hadiah maka kita boleh mengambilnya.
Para ulama sufi zaman dahulu telah melihat sifat-sifat wara’ ini terhadap Rasulullah, dan para sahabatnya. Oleh karenanya mereka memberikan pesan kepada kita semua agar menghidupkan sikap hati-hati dalam kehidupan.
Sayidina Abu Bakar suatu hari pembantu rumahnya menghidangkan kurma di hadapannya, lalu Abu Bakar pun memakannya. Tatkala ia telah menelan kurma itu, si pembantu tadi baru berkata bahwa kurma itu sepertinya syubhat atau tidak jelas kehalalannya. Maka saat itu juga Abu Bakar mengorek kedalam tenggorokannya hingga ia muntahkan kurma tadi bersama semua isi perutnya.
Lebih jelasnya terkait al-Wara’ ini dapat dilihat dalam video kajian berikut ini.