HIKMAH HALAQAH: Pentingnya Keyakinan

Makassar, muisulsel.com – Sebagai umat Islam sudah menjadi suatu kepastian dan keyakinan bahwasanya Allah swt itu ada dan adanya hari akhirat berdasarkan Alquran serta Hadits.

Di dalam kaidah dasar ilmu fiqih mengatakan bahwa “Alyaqinu la yazalu bis syakki” yang artinya keyakinan itu tidak dapat diganggu oleh keraguan, sehingga orang-orang terdahulu memiliki tingkat keyakinan yang sangat tinggi.

Suatu contoh dalam analogi keyakinan adalah ibaratnya suatu rasa pada buah-buahan yang kita anggap buah itu enak dan manis berdasarkan tampilannya yang kita lihat, kemudian kita ambil lalu kita cium buah itu lantas kita makan dan ternyata benar-benar manis dan enak.

Nah seperti itulah yang namanya keyakinan. Begitupun dengan keyakinan kepada Allah. Pasti kita tidak akan melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah, sebab Kita yakin kalau Allah pasti murka jika kita melakukan yang dilarang olehNya.

Seorang ulama besar di zaman Salafus Sholeh yang bernama Abu Abdullah Al Attaki berkata perihal keyakinan, “Jika seseorang memiliki sedikit keyakinan yang masuk ke dalam hatinya, ia akan melahirkan nur atau cahaya. Itulah yang menghilangkan keraguan dan akan memenuhi hatinya dengan rasa syukur dan takut kepada Allah “.

Manusia pada hakekatnya terbagi dalam tiga golongan. Golongan yang pertama yaitu golongan orang yang bisa menguasai watak dasarnya, yakni orang yang cepat menyadari kesalahannya.Golongan yang kedua yaitu golongan yang bisa mengalahkan karakternya sehingga ia mudah untuk dinasehati. Golongan yang terakhir atau yang ketiga adalah golongan orang yang memiliki watak yang keras sehingga tidak mudah untuk dinasehati.

Begitu berharganya sebuah keyakinan sebab hal itu bisa membentuk karakter seseorang. Kita boleh bertanya pada diri kita apakah kita sudah berada pada tingkat yakin atau berada pada tingkat ilmu ataukah masih berada pada tingkat Iman saja, dan jawabannya hanya diri kitalah yang bisa menjawabnya.

Selanjutnya Abu Utsman Ali juga mengatakan tentang yakin adalah adanya manusia yang tidak banyak memperhatikan soal yang nyata dan tidak nyata sehingga apa yang akan terjadi besok itulah yang diyakininya, tetapi apa yang terjadi hari ini juga adalah suatu keyakinan.

Sebaiknya hindarilah hal ini dalam kehidupan, yang pertama sifat rakus dan yang kedua sifat Riya’, sebab menghilangkan kedua sifat itu bisa menambah keyakinan. (NAP)

Sumber: https://fb.watch/fCHq0IzBn

Simak video lengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.