Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Bidang Hubungan Antar Umat Beragama (HAUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Prof Dr Hj Ir Majdah M Zain ikut memberikan sambutan pada acara Bedah Buku di Kampus UIM Al Ghazali Jln Perintis Kemerdekaan Makassar, Rabu 4 Desember 2024.
Dalam sambutannya Prof Andi Majdah M Zain yang juga Ketua PW Muslimat Nahdatul Ulama Sulawesi Selatan ini mengapresiasi panitia yang telah mensukseskan acara Bedah Buku.
Mengenai ketokohan KH Hasyim Asy’ari ia mengatakan sosok yang sangat dikagumi dan berpengaruh bukan hanya bagi umat Islam saja tapi bangsa Indonesia, “katanya.
Ia juga mengajak Muslimat PW NU Sulsel untuk mensukseskan Kongres Nasional Muslimat NU yang diadakan pada Februari 2025 mendatang.
Sementara Sekum MUI Sulsel Prof Dr KH Muammar Bakry mengatakan KH Hasyim Asy’ari adalah tokoh yang banyak mendedikasikan dirinya untuk umat dan bangsa Indonesia sehingga Presiden Soekarno pernah meminta pendapatnya tentang Sila Pertama Pancasila yang waktu itu diperdebatkan oleh kalangan ulama.
” Presiden Soekarno meminta pendapat KH Hasyim Asy’ari tentang sila pertama Pancasila, maka selama tiga hari tiga malam baru beliau mengeluarkan pendapatnya tentang pancasila yakni ” Ketuhanan Yang Maha Esa, “.Selama 3 hari itu beliau khatam Al-Qur’an, puasa tiga hari dan shalat malam untuk meminta petunjuk, ” ungkap Prof Muammar yang juga Rektor UIM Al Ghazali Makassar.
“Secara kuantitas umur KH Hasyim Asy’ari hanya 76 tahun tapi secara kualitatif maka umurnya sampai hari ini karna pemikiran dan sumbangsihnya bagi bangsa Indonesia, ” ungkap Prof Muammar.
Bedah buku ketokohan KH Hasyim Asy’ari ini berjudul “Pemersatu Umat Islam Indonesia” ini dibuka langsung oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Dr Hj Khofifah Indar Parawansa.
Turut hadir penulis buku ” Pemersatu Umat Islam Indonesia” KH Abd Hakim Mahfudz yang juga merupakan cicit KH Hasyim Asy’ari yang juga sebagai pembicara.
Sementara KH Abd Hakim Mahfudz dalam ulasannya membahas biografi KH Hasyim Asy’ari yang menurutnya sangat menginspirasi umat Islam di Indonesia.
Lanjutkan buku yang ditulis hanyalah sekilas dari semua rekam jejak kehidupan KH hasyim Asy’ari yang masih banyak digali.
Ia sangat mengapresiasi kepada panitia muslimat PW Muslimat NU Sulsel yang telah mengundang langsung jadi pemateri. “Semoga tulisan dari buku ini dapat memotivasi kita dalam menjalankan kehidupan agama dan bangsa di Indonesia, ” harapnya.
Turut Hadir Memberi Sambutan Prof Dr KH Hamzah Harun Al Rasyid (Ketua Umum Tanfidziyah PW NU Sulsel).
Turut hadir Prof Hamdan Johanis, (Rektor UIN Alauddin Makassar) , Prof Abustany Ilyas MA (Direktur Pascasarjana UIN) , Prof Hj Masyura Muktar (Ketua Yayasan UMI) dan Seluruh Muslimat PWNU Sulsel).
Irfan Suba Raya