Pentingnya Memahami Takwa Dalam Islam

Makassar, muisulsel.or.id – Drs KH Muh Syahrir S Ag M Hi (Pengurus Komisi Dakwah MUI Sulsel) menjelaskan pengertian takwa. Ia mengutip Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 18

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ

 قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

“Memahami ayat di atas maka tujuan akhir puasa adalah menjadi orang-orang bertakwa”, katanya.

Hal teramat penting adalah pada bulan Ramadan ini umat Islam yang beriman diperintahkan untuk berpuasa. Tujuannya, tiada lain agar kita semua menjadi orang-orang yang bertakwa. Puasa adalah ibadah yang mengandung banyak manfaat seperti,kesehatan, pembinaan mental dan ruhani serta beragam manfaat lainnya. Namun, Al-Qur’an menyebut tujuan esensial puasa adalah melatih diri menjadi orang yang bertakwa. Pertanyaannya, apa yang dimaksud dengan takwa?.

Menurut bahasa, takwa berasal dari bahasa Arab yang berarti memelihara diri dari siksaan Allah SWT, yaitu dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (Imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi).Takwa (taqwa) berasal dari kata  waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara, yakni menjaga diri agar selamat dunia dan akhirat.

Kata Waqa juga bermakna melindungi sesuatu, yakni melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.

Pengertian takwa menurut istilah kita dapatkan di banyak literatur, termasuk Al-Quran, hadis dan pendapat sahabat serta para ulama. Semua pengertian takwa itu mengarah pada satu konsep: yakni melaksanakan semua perintah Allah, menjauhi larangannya, dan menjaga diri agar terhindari dari api neraka atau murka Allah swt.

Ibn Abbas mendefinisikan takwa sebagai “takut berbuat syirik kepada Allah dan selalu mengerjakan ketaatan kepada-Nya” (Tafsir Ibn Katsir).

Ketika Abu Dzarr Al-Ghifari meminta nasihat kepada baginda Rasulullah saw, maka pesan paling pertama dan utama yang beliau sampaikan kepada sahabatnya itu adalah takwa. Rasulullah saw bersabda: “Saya wasiatkan kepadamu, bertakwalah engkau kepada Allah karena takwa itu adalah pokok dari segala perkara.” (Tanbihul Ghofilin, Abi Laits As-Samarkindi).

Bahwa takwa itu bagaimana kita menjalankan perintah Allah swt dan menjalankan segala perintah Allah swt, katanya.

“Tidak sempurna ketakwaan sorang sehingga ia mengosongkan diri dari perbuatan maksiat dan menghiasinya dengan perbuat baik, ” tutup KH Syahrir dikutip dari ceramah di Channel YouTube MUI Sulsel pada Rabu (19/4/2023)

Simak video lengkapnya

*Irfan Suba Raya*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.