GORESAN PAGI: Hasil Kerja Tangan Sendiri Lebih Berkah

Makassar, muisulsel.com – Reski Allah swt datang pada manusia secara fareatif. Ada melalui orang lain seperti hadiah, hibah dan pemberian dan lainnya. Ada juga berupa hasil usaha sendiri yaitu rezeki hasil tetesan keringat sendiri, dari keduanya maka hasil kerja tangan sendiri jauh lebih baik dan mulia di sisi Allah swt. Rasulullah saw bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللهِ :لأَنْ يَأْخُذَ اَحَدُكُمْ اَحْبُلَهُ ثُمَّ يَاْتِى الْجَبَلَ فَيَاْتِىَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِخِ فَيَبِيْعَهَا فَيَكُفَّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اَعْطَوْهُ اَوْ مَنَعُوْهُ

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”. (Hadis Bukhari).

Seburuk-buruk hasilan adalah bila itu hasil meminta dan hasil dari tanggungan beban orang lain.

Demikian pula hasilan dari seseorang bekerja banting tulang jauh lebih mulia di sisi Allah Swt dari perolehan secara pasif income yang didambakan banyak pihak.

Dari Sa’id bin Umair dari pamannya, dia berkata,

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ : عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua pekerjaan perniagaan yang baik.” (HR. Baihaqi dan Al Hakim; shahih lighairihi).

Para ulama sufi tidak melalaikan prinsip bekerja. Mereka sangat terdepan bekerja dan mereka menafkahi diri sendiri dari hasil tangan sendiri

Imam Al-Junaid dikenal sebagai orang memiliki kedai toko. Ia shalat zuhur dan Asar setiap hari, ia menurunkan tirainya. Ibrahim bin Adham itu seorang perawat kebun-kebun dengan itu ia bersedekah dan mengeluarkan nafkah. nabi Zakariah itu adalah seorang tukang kayu, sedang nabi Daud as pembuat baju besi untuk pakain perang. Dengan pekerjaan nabi Daud itu, ia menafkahi diri dan keluarganya.

Bekerja secara langsung dan banting tulang diridhoi Allah, sementara bergantung pada sesama adalah tidak diridhoi Allah kecuali sakit dan tertimpa musibah di luar batas daya manusia. Wallahu A’lam.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.