Prof Dr KH Kamaluddin Abunawas, MA (Ketua Bidang Pendidikan dan Pengkaderan MUI Sulsel)
Makassar, muisulsel.or.id – Islam adalah agama yang sempurna, oleh karena tidak satupun persoalan umat manusia itu tidak mempunyai solusi, dan semua solusi itu terdapat di dalam Alquran atau hadis Nabi termasuk Bencana Alam
Dalam Islam semua hal-hal terkecil pun itu diatur olehnya. Seperti contohnya jika kita hendak makan, jika kita melihat negara-negara lain yang non muslim perkara makan ini tidaklah diperhatikan apakah menggunakan tangan kiri ataukah menggunakan tangan kanan untuk makan.
Contoh lainnya yang dapat kita lihat bagi umat Islam itu jika hendak meninggalkan rumah atau masuk ke dalam rumah, semua itu ada aturan dan doanya. Terlebih jika yang kita hadapi adalah persoalan hidup, termasuk di antaranya jika terjadi angin yang begitu kencang yang menandakan adanya musibah alam.
Agama mengajarkan kita melalui Rasulullah Saw, apa yang akan kita lakukan jika menghadapi persoalan hidup atau akan adanya musibah dari alam.
Sebuah hadis yang bersumber dari Atha bin Abi Rabah yang mendengar langsung dari Aisyah Ra mengatakan bahwa Rasulullah jika terjadi angin yang kencang dan di sertai dengan awan yang begitu hebat, sontak wajah Rasulullah berubah dan menjadi gelisah dengan kejadian seperti itu. Akan tetapi pada saat hujan telah turun, wajah Rasulullah pun berubah menjadi bahagia.
Lalu Aisyah menjelaskan kepada Atha bin Abi Rabah ini bahwa Rasulullah saat terjadinya angin kencang dan awan yang begitu hebat, Nabi sangat khawatir apakah ini adalah sebuah bencana atau azab yang akan menimpa umatku atau bukan.
Hadis lain di sebutkan Rasulullah jika terjadi angin yang kencang maka berdoalah Rasulullah “Ya Allah aku memohon kepadamu kebaikan dari angin ini, dan kebaikan yang ada padanya serta kebaikan-kebaikan yang engkau kirimkan, dan aku berlindung dari keburukan dari angin ini, dan keburukan yang ada padanya”.
Lalu bagaimanakah seharusnya yang kita lakukan jika menghadapi suatu musibah atau suatu persoalan yang sesuai dengan ajaran Rasulullah? Simak ulasan lengkapnya dalam kajian pada video link berikut ini.
Kontributor: Nur Abdal Patta