Makassar, muisulsel.or.id – Nabi pernah bersabda yang artinya Siapa saja sahabat saya yang meninggal di kampungnya, maka ia akan menjadi pemimpinnya atau menjadi obor di hari kemudian. Tema pembahasan kita kali ini adalah tabarruk kepada orang-orang yang Saleh, di mana mereka ini adalah panutan-panutan atau suri tauladan bagi masyarakat sekitarnya.
Di Indonesia dikenal banyak ulama-ulama yang memiliki kesalehan yang tinggi, sehingga dengan kesalehannya Allah menganugerahinya suatu Karomah kepada orang Saleh tersebut.
Salah satu contoh ulama besar dan pejuang dakwah yang ada di Sulawesi Selatan yakni Syekh Yusuf Al Makassary, yang memiliki banyak catatan-catatan karomahnya dan di mana pun ia berada, Syekh Yusuf senantiasa mengajarkan dakwah dan risalah agama Islam.
Seperti halnya di daerah Jawa yang dikenal dengan para ulamanya yakni Wali Songo yang menyebarkan dakwah, sehingga dengan dakwahnya mereka ini kita bisa mengenal syiar Islam dan hal tersebut akan menjadi obor di hari akhirat bagi masyarakat nusantara.
Sebagaimana dalam Alquran pun telah dikatakan bahwa pada hari akhir itu manusia akan dipanggil berdasarkan pemimpinnya atau imamnya yang mereka ikuti sehingga ibadah-ibadah yang kita lakukan itu akan ber sanad hingga kepada sahabat dan sudah pasti ke Rasulullah.
Sebuah kisah yang terjadi pada zaman salafus saleh, saat Imam As Syafi’i bermimpi ketemu dengan Rasulullah lalu berwasiat kepadanya dan hal tersebut disampaikannya kepada muridnya yakni Imam Ahmad bin Hambal melalui surat yang diceritakan tentang wasiat tersebut, dan tatkala Imam Ahmad bin Hambal menerima surat itu Ia sangat senang dan membalasnya dengan memberikan sebuah baju yang dipakainya sebagai hadiah balasan kepada gurunya yakni Imam Syafi’i.
Setelah hadiah baju tersebut sampai ke Imam Syafi’i, maka ia pun mengatakan bahwa baju ini akan dijadikannya sebagai berkah baginya dan membasahi baju tersebut untuk airnya dijadikan sebagai berkah, oleh karena pemilik baju ini adalah orang yang Saleh.
Salah satu ulama pernah berkata bahwa orang-orang yang saleh dan dekat kepada Allah haruslah diberikan penanda pada makamnya, mengapa demikian? Adakah hal tersebut sesuai dengan ajaran Rasulullah? Simak video lengkapnya ust Muammar Bakry saat memberikan pengajian di Masjid Raya di link berikut ini.