Komisi HUB MUI Sulsel Akan Gelar Karnaval Filosof Telur Lintas Agama

Makassar, muisulsel.or.id – Komisi Hubungan Antar Umat Beragama (HUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel akan mengadakan Karnaval Filosof Telur Lintas Agama . Kegiatan ini akan melibatkan semua Ormas agama di Sulsel yang tergabung dalam Forum Kemanusiaan Lintas Agama (FKLA) Sulsel.

Ketua Komisi HUB MUI Sulsel Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum sekaligus ketua FKLA Sulsel ini mengatakan karnaval ini menyongsong Maulid Nabi dengan filosofi telur sebagai simbol kerukunan beragama.

Prof Naro memandang kegiatan ini penting karena melihat kondisi keberagaman bangsa kita saat ini. Apalagi dalam agama kita dituntut untuk mengimplementasikan nilai kerukunan dalam kehidupan.

“Kita melihat juga beberapa pandangan agama yang memandang bahwa makna telur ini memiliki makna yang penting dalam kehidupan harmonis manusia” katanya saat rapat di Cafe Goro Makasar pada Selasa (19/9/2023).

Lanjutnya dalam tradisi Maulid Nabi di Indonesia telur warna-warni merupakan simbol keberagaman. Dari warna-warni telur kita belajar bahwa adanya keragaman yang membentuk keharmonisan.

“Filosofi telur untuk kerukunan mengajarkan tentang keragaman dan keharmonisan , melindungi hak-hak individu dan menciptakan kehidupan yang harmonis,” jelasnya.

Rapat yang dihadiri oleh pengurus FKLA Sulsel ini menghadirkan sejumlah tokoh lintas agama seperti, Keuskupan Agung Makassar,Walubi Sulsel,PHDI Sulsel, Matakin Sulsel,PGIW Sulsel dan Permabudi Sulsel.

Ketua PGIW Sulsel Pdt Adri Massie juga menyambut baik renaca kegiatan Maulid Nabi dengan Simbol telur, menurutnya simbol telur hampir semua agama ada sehingga sangat bagus konsep ini karena masing-masing dari agama membawa telur masing-masing.

“Kita berharap dari simbol telur ini bisa dimaknai dalam bingkai kebhinekaan dalam bernegara. Telur itu mudah rapuh dan pecah kalau kita tidak menjaganya dengan baik, ” katanya disela kehadirannya.

Menurutnya juga acara ini juga sangat fenomenal karena konsep ini belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Semoga simbol telur ini bisa memperkokoh persatuan kita sehingga kita hidup dengan penuh kerukunan dan kedamaian”, harapnya.

Ketua Permabudhi Sulsel Yonggris Lao juga mendukung karnaval tersebut, menurutnya ini merupakan ide yang bagus karena telur adalah simbol kehidupan bahkan semua agama hampir sama dalam memaknai falsafah telur.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini orang-orang bisa saling menghargai dan menjaga kehidupan yang damai. Kita berharap semua agama mendukung acara ini, “harapnya.

Pengurus Permabudhi Sulsel Joenathan yang juga mendesain acara ini mengatakan kegiatan ini sangat baik untuk memperkuat persatuan sesuai dengan filosofi telur yang diusung.

“Kegiatan ini akan dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2023 mendatang dengan menghadirkan 100 personil dari lintas agama di Sulsel dan masing-masing perwakilan membawa telur, ” kayanya.

Prof Dr Hj Ir Majdah M. Zain M Si (Ketua Bidang HUB MUI Sulsel), Dr KH Hasid Hasan Palogai MA (Sekretaris Komisi HUB MUI Sulsel) Dr Muhsin Mahfuds M Th I (Pengurus HUB MUI Sulslel) Dr Muhammad Shuhufi M Ag (Pengurus HUB MUI Sulsel)

*Irfan Suba Raya*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.