Makassar, muisulsel.or.id – Sejumlah Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel mengikuti Dialog Pemuda Lintas Agama di Atrium Mall Pipo Jln Metro Tanjung Bunga Makassar pada Ahad (8/10/2023).
Dialog yang diadakan Forum Kerukunan Lintas Agama Sulsel (FKUB) Sulsel ini menghadirkan sejumlah tokoh lintas agama yang ada di Sulsel.
Turut hadir pengurus MUI Sulsel Prof Dr KH Muh Ghalib MA ,Dr KH Yusri Arsyad Lc MA ,Prof Dr Burhanuddin Arafah P hD, Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA,Dr H Norman Said MA,Prof Dr Hj Amrah ,Dr Hj Mardyawati Yunus M Ag dan Dr Nasrullah Sapa Lc MM.
Kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh perwakilan agama masing-masing.
Ketua FKUB Prof Dr H Rahim Yunus dalam sambutanya mengatakan doa bersama menunjukan bahwa semua ajaran agama itu baik. “Jadi kalau ada ajaran agama yang mengajarkan kejahatan berarti pemahaman agamanya keliru,” katanya.
Prof Rahim juga bergembira dan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan dialog ini .”Harapan kita bersama adalah bagaiman kita arahkan pemuda untuk berdamai, “katanya.
Lanjutnya sasaran kegiatan adalah lintas agama sesuai dengan tema dialog “Damai Pemuda Jaya Bangsaku, ”
Lanjutnya ia juga berpesan agar saling menjaga persatuan di tahun politik 2024 mendatang. “Kita butuh persatuan dan kerukunan untuk menghadapi pemilu ini, ” katanya.
Mewakili MUI Sulsel Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA mengatakan perbedaan keyakinan merupakan suatu keniscayaan dan Islam juga mengakui adanya perbedaan.
KH Syamsul Bahri juga berpesan agar tetap menjaga perdamaian “Jangan saling menghina dan memaki karena agama melarang kita untuk saling mencaci maki”, harapnya.
“Perbedaan itu bukan hanya tentang agama saja tapi juga menyangkut suku, budaya, dan lainya, ” katanya saat tampil dalam dialog kepemudaan ini.
Ia juga mengingatkan kepada pemuda agar memelihara persatuan dan kedamaian jelang tahun politik 2024 mendatangkan.”Kita semua berkewajiban menjaga kedamaian, “harapnya yang juga selaku sekertaris Komis Fatwa MUI Sulsel.
Irfan Suba Raya
