Prof Dr KH Ruslan Wahab, Lc MA (Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel)
Makassar, muisulsel.or.id – Karomah adalah kejadian yang luar biasa yang tak dapat diukur dengan ukuran rasional sebagai anugerah yang diberikan oleh Allah kepada para wali. Tentu hal ini berbeda dengan mukjizat yang diberikan pada para nabi dan rasul.
Selama wali Allah masih ada di muka bumi, maka karomah itu akan tetap ada sebagaimana Allah memberikan kekuatan kepada kekasih-kekasih terpilihnya. Walaupun saat ini kebanyakan manusia sudah mulai cenderung tidak meyakininya sebagai sebuah kebenaran.
Kemuliaan dan karomah para waliyullah itu tegas adanya dalam Alquran, tegas adanya dalam As-Sunnah, tegas adanya dalam para sahabat dan seterusnya yang berjalan hingga pada hari ini.
Tidak ada seorang pun yang mengingkari karomah itu kecuali seorang ahli bid’ah, dan juga di ingkari oleh orang yang lemah imannya dan memiliki sifat-sifat tercela.
Dalam Al-Qur’an telah diperlihatkan contoh-conroh karomah dari para wali Allah. Seperti dalam surat Al-Kahfi yang menceritakan sekelompok pemuda yang berjumlah 7 orang uang tidur di dalam gua selama 309 tahun tanpa makan dan minum, bahkan wajah mereka pun tidak menua sama sekali.
Contoh lainnya karomah dari St Maryam saat hendak melahirkan namun saat itu dia sedang lapar, kemudian Allah perintahkan padanya untuk bersandar pada sebuah pohon kurma kering, seketika pohon itu berubah menjadi hijau kembali, berbuah, lalu buahnya langsung masak dan jatuh tepat di samping St Maryam untuk ia makan saat itu juga.
Kedua contoh di atas mengungkapkan bukti karomah dari seorang wali yang mana kita ketahui bahwa mereka ini bukanlah seorang Nabi dan juga bukan rasul.
Pengajian tasawuf ini sangat menarik untuk di simak, lihat lengkapnya di video link ini.
Kontributor: Nur Abdal Patta