Prof. Dr. KH. Mustari Mustafa, M.Pd
Makassar, muisulsel.or.id – Hari ini adalah tanggal 10 November, dan merupakan hari yang bersejarah dan diperingatinya sebagai hari Pahlawan. 10 November juga adalah hari peringatan perjuangan pahlawan Indonesia dalam peperangan 10 November di Surabaya tahun 1945.
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, mengindikasikan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang bersyukur akan karunia negeri yang kaya akan hasil alam, sehingga bentuk kesyukurannya adalah memperjuangkan kemerdekaan dan sekaligus mempertahankannya dari bangsa-bangsa asing yang ingin menguasainya kembali.
Setelah merebut kemerdekaan tugas bagi penerus bangsa adalah mempertahankan eksistensi sebagai bangsa yang merdeka. Hal ini tidaklah mudah, terbukti pertempuran 10 November adalah sebagai usaha penjajah yang ingin kembali menancapkan kuku-kuku imperialismenya di Bumi Pertiwi.
Mengapa kita sebagai bangsa harus merdeka? Ada 5 hal yang mengharuskan bangsa kita harus merdeka, antara lain:
1. Martabat dan Dedaulatan.
2. Pengembangan dan Kemajuan.
3. Hak Asasi Manusia.
4. Warisan dan Identitas, serta
5. Perjuangan dan Pengorbanan.
Kemerdekaan Negara Indonesia pada bulan Agustus 1945 telah melahirkan banyak Syuhada, para pahlawan, dan Hero. Mereka yang telah berjasa akan terus hidup sebagaimana janji Allah Swt. Di dalam surat Ali Imran ayat 169 yang artinya adalah:
“Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya.”
Menurut Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, dalam tafsir Al-Wajiz, salah seorang pakar ilmu fiqih dan tafsir dari Suriah, memberikan penafsiran bahwa: Wahai Nabi dan setiap orang yang mendengar, jangan sampai kamu mengira bahwa orang-orang yang mati syahid di Perang Uhud dan perang lainnya itu mati melainkan mereka itu hidup di alam khusus, yang mana tidak ada yang mengetahui kehidupan alam itu kecuali Allah.
Dalam Islam, pahlawan memiliki ciri atau tanda sebagai berikut:
Berjuang dengan Istiqomah. Kepahlawanan Dinilai dari perjuangan yang telah diistiqomahi. Para pahlawan memiliki kemampuan inisiatif berbuat benar, memutuskan perkara dengan adil, dan ingat akan hari perhitungan.
Tanda kepahlawanan berikutnya adalah seseorang tidak bermental pengemis. Dia selalu memilih posisi tangan di atas daripada tangan di bawah.
Untuk lebih lengkapnya, dapat mengklik link uang ada dibawa ini.