LIPUTAN KHUSUS: RIHLAH ISLAMIAH KE UZBEKISTAN
Makassar, muisulsel.or.id – Jelang sepekan, rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan akan berangkat ke Uzbekistan. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel Prof. Mustari Mustafa mengungkapkan bahwa berdasarkan itinerary meeting point peserta tour di Jakarta. “Jam 07.00 tanggal 06 Desember 2023 seluruh peserta berkumpul di terminal 3 internasional Cengkareng, Jakarta,” ungkapnya di WhatsApp Group (WAG) Peserta Studi Banding Uzbekistan
Pesawat yang akan digunakan adalah Uzbek Airways yang merupakan Direct Flight ke Bandara Internasional Tashkent dengan durasi penerbangan 8 jam 30 menit. “Cuaca nanti dingin sekali antara -1 sampai -3, harap persiapkan pakaian cuaca dingin beberapa buah, mulai dari kepala, tangan (kaos tangan) sampai kaki (sepatu dengan kaos kaki tebal),” ungkapnya di WAG
Selain itu, Mustari Mustara juga mengingatkan untuk mempersiapkan obat-obat dan vitamin yang biasa diminum kalau cuaca dingin serta uang USD untuk keperluan belanja selama di sana.
Tiga Kota yang menjadi destinasi peserta Study Banding adalah Kota Tashkent, Kota Samarkand dan Kota Bukhara. Sesuai dengan itinerary yang diberikan oleh pihak travel, Pesawat mendarat di kota Tashkent jelang petang hari sehingga akan menginap sehari di Tashkent untuk beristirahat.
Di hari kedua, Rombongan akan berangkat meninggalkan kota Tashkent menuju Kota Samarkand dengan durasi perjalanan empat jam. Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Samarkand University. Beberapa Spot akan dikunjungi di sekitar Samarkand University tak luput jadi tujuan, diantaranya Registan Square (“A sandy place”), dan The Major Square of Samarkand: Ulugbek Medressa, Sher-Dor Medressa (“Having tigers”)
Selain itu Gur Emir Mausoleum, Tillya-Kari Medressa (“Coated by gold”), The Rich Gilding on the Dome, Walls and Mihrab, dan Cathedral mosque Bibi-Khanym juga akan menjadi destinasi kunjungan
Hari ketiga sebelum meninggalkan kota Samarkand menuju kota Bukhara, Rombongan Tour akan melakukan city tour dengan beberapa destinasi diantaranya Mausoleum of Muslim scholar Imam al-Bukhari, Mausoleum of Imam Motrudi, dan the architectural complex Shahi-Zinda (Alive king). Usai mengelilingi Kota Samarkand, perjalanan berlanjut ke kota Bukhara dengan durasi perjalanan empat jam.
Kota Bukhara menjadi destinasi kedua di hari empat kunjungan peserta tour. Bukhara State University menjadi spot pertama kunjungan di pagi hari. Usai bertemu dengan beberapa ulama di sana, Rombongan akan melaksanakan city tour dengan mengunjungi empat lokasi diantaranya Necropolosi Bakhouddin Nakshbandi, Said Mir Kulol complex, Complex Poi Kalon, dan Madrassah
Perjalanan di hari keempat akan diakhiri dengan mengunjungi Kukeldash Madrassah yang merupakan Madrasah terbesar di Bukhara.
Hari kelima menjadi hari terakhir peserta di Kota Bukhara. Lima lokasi akan menjadi tempat kunjungan diantaranya Mausoleum of the Samanid, Hazrat Khafiz Kabr (Khojat baror), Ismail Samani mausoleum, Ark citadel, dan Bolo Khauz mosque.
Peserta studi banding akan meninggalkan kota Bukhara menuju kota Tashkent di hari keenam kunjungan. Sekitar 8-9 jam perjalanan akan ditempuh rombongan menuju Kota Tashkent. Dalam perjalan tersebut, rombongan akan mengunjungi Abdulholiq Ginduvani Complex.
Kota Tashkent menjadi kota terakhir kunjungan rombongan MUI Sulsel sebelum kembali ke tanah air. Di hari keenam ini, rombongan mengunjungi The Khazrati Imam Square, Minor Mosque, Islamic University dan Muftiat.
Dini hari di hari ketujuh berdasarkan itinerary, Rombongan terbang ke Jakarta. Prof. Mustari Mustafa mengharapkan kepada seluruh peserta untuk menjaga Kesehatan selama di sana karena padatnya kunjungan dan cuaca yang sangat dingin.