Makassar, muisulsel.com – Orang bijak mengingatkan, “Suamimu tentu tidak semulia Nabi Muhammad, setakwa Nabi Ibrahim, setabah Nabi Ayyub, atau setampan Nabi Yusuf, suamimu hanyalah pria akhir zaman yang bercita-cita menjadi saleh, maka bantulah untuk mewujudkannya.
Sebaliknya, suami yang baik mesti menyadari, istri yang ia nikahi, tidaklah semulia Khadijah, setakwa Aisyah atau setabah Fatimah putri Nabi, tapi istri yang ia nikahi hanyalah wanita akhir zaman yang bercita-cita menjadi salehah, jadilah imam yang menuntunnya, karena pasangan kita hanya manusia yang berusaha menjadi pasangan saleh dan salehah.
Pernikahan tak menyatukan dua orang yang sempurna, tetapi satu sama lain saling menerima dengan sempurna.
Hubungan baik anak dan orang tua perlu dijaga, termasuk kita semua sebagai anak yang terlahir dari penderitaan kedua orang tua, marilah kita segera meminta maaf dan berterima kasih atas jasa-jasanya, setetes air susu ibu tidak mungkin kita balas.
Nasihat-nasihat tersebut di atas adalah penggalan khotbah Iduladha 1443 H berjudul “Iduladha, Meraih Cinta Allah, Merawat Cinta Keluarga dan Sesama Hamba Allah” oleh Dr Firdaus Muhammad MA, ketua Komisi Infokom MUI Sulsel.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar itu membawakan khotbahnya di Masjid Jamaluddin Muhammad, Pao-Pao Permai Paccinnongan, Gowa, Ahad (10/7/22).
Naskah khotbah lengkap Pembina Pesantren An-Nahdlah Makassar itu sebagai berikut.
Baca juga:
MUI Makassar Bahas Perilaku Keagamaan Netizen dan Launching Buku Wasathiyah
Makin Kaya Makin Pelit Itu Biasa, Kecuali Berkurban
Rektor Unhas Prof Jamaluddin jadi Khatib Iduladha di Al Markaz Makassar